
Sejarah Tradisi Memberi Karangan Bunga di Indonesia
Karangan Bunga Papan: Tradisi yang Terus Bertahan
Karangan bunga papan, seperti yang biasa ditemukan di Toko Bunga Jakarta Pusat, bukanlah hal asing bagi masyarakat Indonesia. Pajangan bunga ini lazim digunakan sebagai bentuk ucapan selamat atas pernikahan, kelahiran, pembukaan usaha, atau perayaan penting lainnya. Selain itu, karangan bunga juga sering kali dikirim sebagai tanda belasungkawa dalam upacara pemakaman.
Simbol Status dan Apresiasi
Dalam masyarakat, banyaknya kiriman karangan bunga papan pada suatu acara sering kali mencerminkan status sosial atau pengaruh seseorang. Semakin terkenal atau penting orang tersebut, semakin banyak pula kiriman bunga yang diterima. Papan bunga dianggap sebagai bentuk penghargaan atau bentuk dukungan yang terlihat secara visual.
Desain dan Material Karangan Bunga Papan
Di Toko Bunga Jakarta, pesan-pesan ucapan pada papan bunga umumnya ditulis menggunakan huruf-huruf dari stereofoam, kemudian dihias dengan bunga plastik atau bunga buatan dari kain. Papan utamanya juga terbuat dari stereofoam yang dirancang dengan warna mencolok agar menarik perhatian.
Karangan bunga ini biasanya diletakkan di depan rumah, gedung, atau tempat acara berlangsung. Jika jumlah kiriman cukup banyak, papan-papan bunga sering dipajang secara berkelompok di sepanjang jalan, menciptakan pemandangan yang mencolok dan meriah.
Tradisi yang Dianggap Kurang Efisien, Tapi Tetap Dilestarikan
Meski beberapa orang menganggap karangan bunga papan sebagai tradisi yang kurang efisien—karena penggunaan bahan tidak ramah lingkungan dan seringkali hanya berakhir menjadi sampah—namun kebiasaan ini tetap bertahan. Banyak orang merasa bangga jika nama mereka tercantum dengan huruf besar dan warna mencolok di papan bunga, sehingga membuatnya tetap populer.
Sejarah Karangan Bunga Papan di Indonesia
Asal Mula dari Zaman Kerajaan Hindu
Tradisi memberi karangan bunga di Indonesia dapat ditelusuri sejak masa kerajaan Hindu. Ketika seorang raja melangsungkan pernikahan, istana dihias dengan berbagai jenis bunga, termasuk kiriman dari kerajaan-kerajaan tetangga sebagai bentuk penghormatan dan dukungan.
Masuknya Istilah "Steekwerk" di Era 1970-an
Pada era 1970-an, istilah "steekwerk" mulai dikenal di Indonesia. Kata ini berasal dari bahasa Belanda, di mana steek berarti sulam dan werk berarti pekerjaan. Jika digabungkan, maknanya adalah kegiatan menyulam pada suatu media.
Istilah steekwerk kemudian diadopsi oleh para pedagang bunga untuk menyebut proses pembuatan karangan bunga papan. Saat itu, bentuk dan bahannya jauh berbeda dibandingkan karangan bunga masa kini.
Evolusi Desain Karangan Bunga di Jakarta
Pada tahun 1970-an di Jakarta, karangan bunga papan dibuat dari gulungan tanaman rambat yang mudah ditemukan di kebun-kebun kosong. Tanaman tersebut dipadatkan dan dipasang pada rangka bambu berukuran sekitar 3 x 2 meter.
Sebagai pelapis, ditambahkan kain besar yang menutupi gulungan tanaman. Lalu, bunga suyok (mirip marigold) disulam membentuk tulisan seperti “Selamat berbahagia” atau “Selamat dan sukses”.
Istilah "Bunga Papan" dan Pengaruh Bahasa Asing
Seiring waktu, istilah karangan bunga papan menjadi terjemahan populer dari "steekwerk". Tak hanya itu, istilah “flower of board” yang digunakan pembeli dari luar negeri juga turut mempengaruhi penyebutan ini di kalangan florist Indonesia, terutama di Jakarta.
Bunga Papan: Produk Andalan Toko Bunga Jakarta dan Seluruh Indonesia
Saat ini, karangan bunga papan menjadi salah satu produk utama yang dijual oleh toko bunga atau florist di seluruh Indonesia. Banyak orang mengirimkannya sebagai bentuk apresiasi untuk teman, kolega, ataupun keluarga.
Di kota besar seperti Jakarta, permintaan akan karangan bunga papan tetap tinggi karena dianggap sebagai simbol perhatian dan penghormatan, baik dalam acara suka maupun duka.
Kesimpulan
Meski dinilai kurang efisien oleh sebagian kalangan, tradisi mengirim karangan bunga papan tetap menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Indonesia. Dari masa kerajaan hingga era modern, bentuk penghormatan melalui bunga tetap eksis dan berkembang sesuai zaman.